√Alih-alih Bertempur, Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo
Senin, 01 Juni 2020
Alih-alih Bertempur,
Berita,
Indonesia,
Kabar,
Konten Islam,
Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo,
Politik,
Viral
Alih-alih Bertempur, Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Alih-alih Bertempur, Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Aparat masih berusaha meredam kekacauan dari aksi protes yang terus berlangsung dan merusak negara-negara bagian di Amerika Serikat. Massa yang mengamuk menantang para polisi, menyerbu kantor kepolisian, dan membakar mobil petugas.
Petugas polisi telah bentrok dengan para pemrotes setelah kematian pria kulit hitam George Floyd.
Namun, sebuah momen yang tidak biasa terjadi di Michigan, seorang bos polisi dengan peralatan anti huru-hara memutuskan untuk bergabung dengan para pemrotes alih-alih bertempur dengan mereka.
Laporan siaran Fox News memperlihatkan, seorang sheriff, Chris Swanson, mencoba berunding dengan para pendemo. Ia ikut bergabung dengan mereka dalam aks demonstrasi sambil mengajak bicara tentang bagaimana pasukan polisi dan warga negara dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Swanson meletakkan perlengkapan anti huru hara dan bergabung dalam aksi pendemo, sebelum memulai pidatonya yang menyentuh.
"Kami ingin bersama kalian, sungguh. Saya melepas helm saya, meletakkan tongkat. Saya ingin menjadikan ini parade, bukan protes,” ujar Swanson, sebelum ia bergabung dengan kerumunan yang berkumpul untuk berbaris, dan sikap Swanson disambut dengan sorakan.
"Sepanjang karier saya, saya tidak akan pernah melupakan malam ini. Kami mengutuk apa yang terjadi di Minneapolis karena itu bukan siapa kami," katanya lagi, seperti dikutip dari Forbes, Minggu (31/5).
"Ada orang-orang baik yang mencintaimu dan dapat mendengar apa yang kamu katakan karena semua yang kamu inginkan adalah martabat untuk semua. Aku cinta kalian," tambahnya.
Sikap Swanson sedikit meredakan amarah pendemo.
Sikap Swanson juga diikuti oleh polis-polisi lainnya. Beberapa regu bergabung dengan para pemrotes untuk menyatakan sikap mereka terhadap kebrutalan aparat, dan untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan anti-rasisme.
Petugas di Camden, New Jersey, membantu membawa spanduk bertuliskan "Berdiri dalam Solidaritas," dan bergabung dengan kerumunan yang meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian."
Di Santa Cruz, California, Kepala Polisi Andy Mills terlihat berlutut dengan para pemrotes, di mana sikapnya itu menjadi viral di media sosial. Di Twitter, gambar Milss dan rekan-rekannya yang berlutut menjadi trending. "Untuk mengenang George Floyd & membawa perhatian pada kekerasan polisi terhadap orang-orang kulit hitam," bunyi tweet dari departemen kepolisian California.
Di Kansas City, Missouri, terlihat petugas polisi, satu pria kulit putih, satu pria kulit hitam, difoto memegangi sebuah papan bertuliskan “akhiri kebrutalan polisi.”
Di Fargo, North Dakota, seorang perwira terlihat menggenggam tangan ketua demonstran, sambil memegang papan bertuliskan "Kami adalah satu ras."(rmol)
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Alih-alih Bertempur, Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Aparat masih berusaha meredam kekacauan dari aksi protes yang terus berlangsung dan merusak negara-negara bagian di Amerika Serikat. Massa yang mengamuk menantang para polisi, menyerbu kantor kepolisian, dan membakar mobil petugas.
Petugas polisi telah bentrok dengan para pemrotes setelah kematian pria kulit hitam George Floyd.
Namun, sebuah momen yang tidak biasa terjadi di Michigan, seorang bos polisi dengan peralatan anti huru-hara memutuskan untuk bergabung dengan para pemrotes alih-alih bertempur dengan mereka.
Laporan siaran Fox News memperlihatkan, seorang sheriff, Chris Swanson, mencoba berunding dengan para pendemo. Ia ikut bergabung dengan mereka dalam aks demonstrasi sambil mengajak bicara tentang bagaimana pasukan polisi dan warga negara dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Swanson meletakkan perlengkapan anti huru hara dan bergabung dalam aksi pendemo, sebelum memulai pidatonya yang menyentuh.
"Kami ingin bersama kalian, sungguh. Saya melepas helm saya, meletakkan tongkat. Saya ingin menjadikan ini parade, bukan protes,” ujar Swanson, sebelum ia bergabung dengan kerumunan yang berkumpul untuk berbaris, dan sikap Swanson disambut dengan sorakan.
"Sepanjang karier saya, saya tidak akan pernah melupakan malam ini. Kami mengutuk apa yang terjadi di Minneapolis karena itu bukan siapa kami," katanya lagi, seperti dikutip dari Forbes, Minggu (31/5).
"Ada orang-orang baik yang mencintaimu dan dapat mendengar apa yang kamu katakan karena semua yang kamu inginkan adalah martabat untuk semua. Aku cinta kalian," tambahnya.
Sikap Swanson sedikit meredakan amarah pendemo.
Sikap Swanson juga diikuti oleh polis-polisi lainnya. Beberapa regu bergabung dengan para pemrotes untuk menyatakan sikap mereka terhadap kebrutalan aparat, dan untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan anti-rasisme.
Petugas di Camden, New Jersey, membantu membawa spanduk bertuliskan "Berdiri dalam Solidaritas," dan bergabung dengan kerumunan yang meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian."
Di Santa Cruz, California, Kepala Polisi Andy Mills terlihat berlutut dengan para pemrotes, di mana sikapnya itu menjadi viral di media sosial. Di Twitter, gambar Milss dan rekan-rekannya yang berlutut menjadi trending. "Untuk mengenang George Floyd & membawa perhatian pada kekerasan polisi terhadap orang-orang kulit hitam," bunyi tweet dari departemen kepolisian California.
Di Kansas City, Missouri, terlihat petugas polisi, satu pria kulit putih, satu pria kulit hitam, difoto memegangi sebuah papan bertuliskan “akhiri kebrutalan polisi.”
Di Fargo, North Dakota, seorang perwira terlihat menggenggam tangan ketua demonstran, sambil memegang papan bertuliskan "Kami adalah satu ras."(rmol)
0 Response to "√Alih-alih Bertempur, Polisi AS Malah Menurunkan Helm Dan Pentungan Lalu Ikut Dalam Barisan Pendemo"
Posting Komentar