√Tak Terima Diremehkan Megawati, Kaum Milenial: Para Elite Senior Kemana? Kok Cuma Diem Liatin Rakyat Menderita!

Tak Terima Diremehkan Megawati, Kaum Milenial: Para Elite Senior Kemana? Kok Cuma Diem Liatin Rakyat Menderita! - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Tak Terima Diremehkan Megawati, Kaum Milenial: Para Elite Senior Kemana? Kok Cuma Diem Liatin Rakyat Menderita! yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

 


SWARAKYAT.COM - Kaum milenilal yang turut menkritisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah yang menerbitkan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) mempertanyakan balik sumbangsih Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang mengkritik aksi unjuk rasa yang mereka lakukan.



Seperti diketahui, Megawati sebelumnya mengkritik gelombang aksi demonstrasi yang dimotori kalangan muda dalam hal ini mahasiswa dari seluruh Indonesia. 




Megawati mempertanyakan sumbangsih para pemuda untuk bangsa, selain berdemo. Menurutnya, milenial harus menunjukkan dulu sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. 




Tak hanya itu, Presiden RI ke-5 ini juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memanjakan para millenial.




Fajar Adi Nugroho (22), Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) itu menyayangkan sikap para elite partai dan pemerintahan yang sering meremehkan gerakan anak muda.



Padahal menurut dia, aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker yang mereka lakukan justru adalah sumbangsih yang nyata. Mereka turun ke jalan demi memperjuangkan hak rakyat.




"Hari ini mahasiswa bergabung dengan rakyat menjadi bukti dari amalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, amalan pendidikan dan pengabdian kami pada rakyat," kata Fajar di sela-sela aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker di Jakarta, Rabu (28/10/2020) kemarin.




Fajar menilai sudah sepantasnya para anak muda yang telah mengenyam pendidikan di kampus untuk turun ke jalan. 




Sebaliknya Fajar justru mempertanyakan generasi senior yang hanya diam melihat rakyat sengsara.




"Para elite yang sudah mengenyam pendidikan tinggi, di luar negeri, justru diam saja melihat kebijakan yang melemahkan rakyat. Di mana gelar-gelar akademik mereka selama ini?" tegas Fajar.




Abia Indou (29), mahasiswa Universitas Nasional, juga menyayangkan pernyataan Megawati. Dia mengatakan aksi unjuk rasa inilah sumbangsih kalangan muda untuk Indonesia. 




Abia menegaskan, mahasiswa turun ke jalan berbaur dengan elemen buruh, petani, nelayan, rakyat miskin kota adalah sumbangsih kaum milenial. 




"Tapi upaya deligitimasi itu tidak akan berpengaruh. Jika menyebut gerakan kami gerakan yang tidak berasal dari hari nurani, itu bullshit (omong kosong) karena ini perjuangan murni untuk bangsa Indonesia," kata Abia.




Abia menilai elite kekuasaan saat ini ingin memutarbalikkan sejarah. 




Dia menduga ada upaya menghilangkan peran pemuda dalam membangun bangsa. 




"Pemerintah mencoba mengubah fakta sejarah peran pemuda jaman sekarang," tandasnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Tak Terima Diremehkan Megawati, Kaum Milenial: Para Elite Senior Kemana? Kok Cuma Diem Liatin Rakyat Menderita!"

Posting Komentar