√Beda Kapolda Metro dan Wagub DKI soal 'Jakarta Tak Baik Saja'

Beda Kapolda Metro dan Wagub DKI soal 'Jakarta Tak Baik Saja' - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Beda Kapolda Metro dan Wagub DKI soal 'Jakarta Tak Baik Saja' yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Beda Kapolda Metro dan Wagub DKI soal 'Jakarta Tak Baik Saja' 

KONTENISLAM.COM - Ada perbedaan antara Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal 'Jakarta tak baik-baik saja'. Hal itu terkait kondisi penyebaran COVID-19 di DKI.

"Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja," kata Irjen Fadil Imran kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta , Kamis (17/6/2021).

Fadil mengatakan kondisi tak baik-baik saja itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit dan RSDC Wisma Atlet. Dia mengatakan jumlah orang yang masuk ke rumah sakit terus meningkat dari hari ke hari.

"Angka COVID terus naik, BOR terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit masih meningkat," katanya.

Fadil meminta kepada masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Corona, salah satunya ialah memakai masker saat beraktivitas. Hal itu dilakukan agar penyebaran virus Corona bisa diputus.

"Mari jaga diri, jaga keluarga supaya taat prokes, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," ucapnya.

Wagub DKI Klaim Penanganan COVID Masih Terkendali

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut kasus Corona di Ibu Kota memang sedang tinggi. Meski demikian, kata dia, penanganan COVID di Jakarta masih terkendali.

"Ya kasusnya tinggi, tapi semua masih dalam kendali. Dalam kontrol dalam pengawasan dalam kendali," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/6/2021).

Kenaikan kasus COVID-19 di Jakarta disebutnya dibarengi dengan jumlah testing yang tinggi. Riza mengatakan jumlah testing di Jakarta sudah 9 kali lebih tinggi dari standar WHO.

"Kasus tinggi disebabkan karena tes PCR kita tinggi ya sampai 9x lipat dari standar yang diminta oleh WHO," jelasnya.

Data Kasus Corona di DKI

Kasus Corona di Jakarta mengalami lonjakan drastis. Merujuk pada data BNPB sepekan terakhir, kasus tambahan Corona di Jakarta naik signifikan. Berikut ini datanya:

6 Juni: 1.019
7 Juni: 1.197
8 Juni: 755
9 Juni: 1.376
10 Juni: 2.091
11 Juni: 2.293
12 Juni: 2.455
13 Juni: 2.769
14 Juni: 2.722
15 Juni: 1.502
16 Juni: 2.376

Kasus tambahan Corona di DKI kemudian bertambah drastis pada Kamis (17/6). Tambahan Corona harian menyentuh angka 4.000.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan kasus corona bertambah 4.144. Dia menyebut angka itu mendekati angka tertinggi pada Februari lalu.

"Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari. Maka dari itu, kami mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyepelekan COVID-19. Penanggulangan pandemi ini butuh kerja bersama. Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan COVID-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di mana pun dan kapan pun," ujar Dwi di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/6).(detik)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Beda Kapolda Metro dan Wagub DKI soal 'Jakarta Tak Baik Saja'"

Posting Komentar