√Gagal, WHO Hentikan Percobaan Kombinasi Hydroxychloroquine Dan Obat HIV

Gagal, WHO Hentikan Percobaan Kombinasi Hydroxychloroquine Dan Obat HIV - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Gagal, WHO Hentikan Percobaan Kombinasi Hydroxychloroquine Dan Obat HIV yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Gagal, WHO Hentikan Percobaan Kombinasi Hydroxychloroquine Dan Obat HIV

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghentikan percobaan kombinasi perawatan obat anti-malaria, hydroxychloroquine dengan obat HIV, lopinavir/ritonavir untuk pasien Covid-19.

Penghentian tersebut dilakukan karena perawatan kombinasi dua obat tersebut terbukti gagal mengurangi angka kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, melansir Reuters.

"Hasil uji coba sementara ini menunjukkan bahwa hydroxychloroquine dan lopinavir/ritonavir menghasilkan sedikit atau tidak ada pengurangan dalam kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit jika dibandingkan dengan standar perawatan," ujar WHO dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (4/7).

"Uji coba solidaritas akan dihentikan," tekannya merujuk pada program uji coba solidaritas untuk perawatan pasien Covid-19 yang dilakukan oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

WHO menyebut, keputusan tersebut diambil atas rekomendasi komite pengarah uji coba nasional.

Program uji coba solidaritas yang dilakukan di bawah WHO sendiri memiliki lima pendekatan pengobatan untuk Covid-19. Di antaranya adalah perawatan standar, remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir/ritonavir, dan lopanivir/ritonavir yang dikombinasikan dengan interferon.

Pada Jumat (3/6), Komisi Eropa telah memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan remdesivis bagi pasien Covid-19 setelah terbukti efektif mempersingkat waktu pemulihan.

Seiring dengan itu, program uji coba solidaritas juga digunakan untuk mencari vaksin Covid-19 yang efektif.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sudah ada hampir 5.500 pasien di 39 negara yang direkrut untuk uji klinis vaksin Covid-19. Hasil uji coba tersebut diharapkan bisa keluar dua pekan lagi.

Saat ini ada 18 dari 150 vaksin Covid-19 eksperimental yang sedang diuji klinis pada manusia. (Rmol)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Gagal, WHO Hentikan Percobaan Kombinasi Hydroxychloroquine Dan Obat HIV"

Posting Komentar