√Hampir Sebulan Mendekam di Penjara, 2 Pentolan KAMI Sehat, Tapi Kucel...

Hampir Sebulan Mendekam di Penjara, 2 Pentolan KAMI Sehat, Tapi Kucel... - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Hampir Sebulan Mendekam di Penjara, 2 Pentolan KAMI Sehat, Tapi Kucel... yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.



SWARAKYAT.COM -  Meski sedang berada dalam tahanan Mabes Polri, dua pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat, tidak stres. 


Keduanya masih bisa ketawa-ketiwi. Hanya saja, kini penampilannya agak kucel.




Kondisi Syahganda dan Jumhur ini diceritakan pentolan Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule. 




Kemarin, Iwan bersama rombongan ProDem menjenguk Syahganda dan Jumhur, di Rutan Bareskrim Mabes Polri. Iwan tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Di sana, dia cukup lama. Sampai pukul 14.00 WIB.




Sebelum bertemu Syahganda dan Jumhur, Iwan dan rombongan ProDem bertemu Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Slamet Uliandi, di lantai 15 Gedung Bareskrim. 




Iwan diterima dengan baik oleh Slamet. Bahkan sempat dijamu makan siang. 




"Ada nasi kotak yang dibeli dari luar. Minumnya biasa air putih, kopi, sama teh. Kebetulan kami jenguknya sampai jam makan siang," ceritanya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.



Iwan memastikan, kondisi Syahganda dan Jumhur baik-baik saja. Keduanya masih ceria. Berat badannya juga tidak berubah. 




Masih sama seperti sebelum ditangkap. Saat ngobrol, mereka juga ketawa-tiwi. 




“Tidak stres, cuma agak kucel,” terangnya.




Mengenai kondisi psikologi Syahganda dan Jumhur, Iwan tidak tahu pasti. 




"Saya nggak tahu persis. Tapi, orang kalau tertimpa musibah, tidak ada yang enak. Siapa si yang merasa enak dalam penjara. Mungkin pengaruh psikologis. Tapi, mereka tahu ini risiko perjuangan," tuturnya.




Kemudian Iwan membagikan foto serta video pertemuannya dengan Syahganda dan Jumhur. Jumlah semuanya sembilan orang. 




Di sofa hitam dan meja opal mereka berbicara banyak hal. Obrolannya ringan sambil ditemani kopi. 




Tapi tidak ada obrolan mengenai rencana penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Jokowi terhadap Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 




"Mereka tahu Gatot dapat bintang dari Presiden. Tapi bukan tahu dari kami. Kayanya mereka nonton televisi deh. Mereka juga tahu Gatot pernah mau jenguk tapi akhirnya tidak diperkenankan kepolisian," tuturnya.




Dalam rekaman video yang dibagikan Iwan, Syahganda juga memastikan kondisinya sehat.




Dia bilang, dirinya, Jumhur, dan Anton Permana, dalam keadaan baik-baik saja selama masa penahanan. Sebab, penjara bukan hal baru bagi dirinya.




“Saya dan Jumhur selalu diskusi dan tukar pikiran. 31 tahun yang lalu kami juga dipenjara di Bandung karena melawan Soeharto,” ucapnya.




Syahganda dan Jumhur ditangkap Polisi pada 13 Oktober lalu dari kediaman masing-masing. Berarti, keduanya sudah ditahan selama 22 hari. 




Sebelumnya, polisi lebih dulu menangkap Anton di Medan. Total ada delapan aktivis KAMI yang ditangkap karena kasus dugaan melakukan penyebaran hoaks dan kebencian melalui media sosial terkait Undang-Undang Cipta Kerja.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Hampir Sebulan Mendekam di Penjara, 2 Pentolan KAMI Sehat, Tapi Kucel..."

Posting Komentar