√Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk
Senin, 29 Juni 2020
Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk,
Berita,
Indonesia,
Kabar,
Konten Islam,
Politik,
Viral
Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Swarakyat. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Ada sentuhan tangan ilmuwan Indonesia di perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Tepatnya, anak bangsa ini turut andil dalam sebuah proyek kompetisi Hyperloop yang digelar SpaceX, hingga timnya berhasil memenangkan Innovation Award.
Ilmuwan tersebut bernama Ajie Nikicio, seorang anak bangsa yang saat ini sedang mengejar gelar masternya di Amerika Serikat (AS). Mengutip situs Indonesia Mengglobal, Senin, 29 Juni 2020, Ajie ternyata pernah mengikuti kompetisi yang digelar oleh SpaceX.
Selain itu, ia juga pernah membuat satelit saat menempuh pendidikan di negara tetangga, Singapura. Ajie menjelaskan, satelit pertama yang dibuatnya tersebut diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center, India berhasil mencapai orbit pada 550 km di atas permukaan laut. Sedangkan roket yang membawa Galassia adalah PSLV C-29 pada 2015.
Mimpi besar
Kendati demikian, ia menilai tidak ada yang istimewa dari Galassia, karena hanyalah satelit buatan siswa untuk karya ilmiah. Namun ternyata satelit ini menjadi awal untuk mewujudkan mimpinya yang lebih besar.
Hingga saat ini pusat penelitian di National University of Singapore (NUS) sudah mengerjakan lima satelit dan akan segera diluncurkan. Ajie kemudian melanjutkan studinya ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) di AS ambil jurusan System Design and Management (SDM).
Ini adalah program yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin menjadi pemimpin teknik. "Menjelang akhir semester pertama saya bergabung dengan tim Hyperloop MIT untuk berpartisipasi dalam kompetisi SpaceX Hyperloop Pod tahunan Elon Musk," tuturnya.
Teknologi Air Bearing
Ajie mengaku belajar banyak tentang bagaimana menghadapi kompleksitas besar dalam rentang waktu singkat. Hyperloop adalah teknologi pembuatan kereta super cepat di dalam terowongan vakum yang berkecepatan mencapai 1.000 km/jam, jauh lebih cepat bila dibandingkan kereta peluru di Jepang yang hanya mencapai 320 km/jam.
Timnya menjadi yang pertama yang berhasil menyelesaikan misi di antara universitas di negeri Paman Sam dan lima negara lainnya. Mereka pun diganjar Piagam Inovasi (Innovation Award) dari SpaceX berkat teknologi Air Bearing, yang melayangkan kereta menggunakan semburan udara.
"Teknik memajukan kita. Jika kita ingin berkembang sebagai masyarakat maka kita membutuhkan lebih banyak insinyur di Indonesia," tegas Ajie. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki cikal bakal di bidang teknik seperti PT Dirgantara Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Octagon Studio.
"Ini semua untuk mengatakan bahwa kita, orang Indonesia, memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi negara maju yang memiliki kemampuan teknologi. Agar kita bisa sampai di sana kita membutuhkan lebih banyak pemimpin teknik yang dapat mewujudkan impian tersebut," ungkap Ajie Nikicio.[viva]
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Ada sentuhan tangan ilmuwan Indonesia di perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Tepatnya, anak bangsa ini turut andil dalam sebuah proyek kompetisi Hyperloop yang digelar SpaceX, hingga timnya berhasil memenangkan Innovation Award.
Ilmuwan tersebut bernama Ajie Nikicio, seorang anak bangsa yang saat ini sedang mengejar gelar masternya di Amerika Serikat (AS). Mengutip situs Indonesia Mengglobal, Senin, 29 Juni 2020, Ajie ternyata pernah mengikuti kompetisi yang digelar oleh SpaceX.
Selain itu, ia juga pernah membuat satelit saat menempuh pendidikan di negara tetangga, Singapura. Ajie menjelaskan, satelit pertama yang dibuatnya tersebut diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center, India berhasil mencapai orbit pada 550 km di atas permukaan laut. Sedangkan roket yang membawa Galassia adalah PSLV C-29 pada 2015.
Mimpi besar
Kendati demikian, ia menilai tidak ada yang istimewa dari Galassia, karena hanyalah satelit buatan siswa untuk karya ilmiah. Namun ternyata satelit ini menjadi awal untuk mewujudkan mimpinya yang lebih besar.
Hingga saat ini pusat penelitian di National University of Singapore (NUS) sudah mengerjakan lima satelit dan akan segera diluncurkan. Ajie kemudian melanjutkan studinya ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) di AS ambil jurusan System Design and Management (SDM).
Ini adalah program yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin menjadi pemimpin teknik. "Menjelang akhir semester pertama saya bergabung dengan tim Hyperloop MIT untuk berpartisipasi dalam kompetisi SpaceX Hyperloop Pod tahunan Elon Musk," tuturnya.
Teknologi Air Bearing
Ajie mengaku belajar banyak tentang bagaimana menghadapi kompleksitas besar dalam rentang waktu singkat. Hyperloop adalah teknologi pembuatan kereta super cepat di dalam terowongan vakum yang berkecepatan mencapai 1.000 km/jam, jauh lebih cepat bila dibandingkan kereta peluru di Jepang yang hanya mencapai 320 km/jam.
Timnya menjadi yang pertama yang berhasil menyelesaikan misi di antara universitas di negeri Paman Sam dan lima negara lainnya. Mereka pun diganjar Piagam Inovasi (Innovation Award) dari SpaceX berkat teknologi Air Bearing, yang melayangkan kereta menggunakan semburan udara.
"Teknik memajukan kita. Jika kita ingin berkembang sebagai masyarakat maka kita membutuhkan lebih banyak insinyur di Indonesia," tegas Ajie. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki cikal bakal di bidang teknik seperti PT Dirgantara Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Octagon Studio.
"Ini semua untuk mengatakan bahwa kita, orang Indonesia, memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi negara maju yang memiliki kemampuan teknologi. Agar kita bisa sampai di sana kita membutuhkan lebih banyak pemimpin teknik yang dapat mewujudkan impian tersebut," ungkap Ajie Nikicio.[viva]
0 Response to "√Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk"
Posting Komentar